Prosesor smartphone telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Ukurannya semakin kecil dan dapat mempertahankan kinerja yang sama bahkan selalu meningkat dengan konsumsi daya baterai yang lebih efisien lagi.
Namun, dengan begitu banyaknya variasi prosesor smartphone, para calon pembeli terkadang bingung untuk memilih manakah yang paling cocok untuk mereka sehingga dapat dengan mudah termakan oleh marketing. Single core, Dual core, bahkan sampai Deca core sudah tercapai dalam sebuah smartphone, tetapi apakah prosesor yang memiliki core lebih banyak tersebut sudah pasti memiliki kinerja yang lebih unggul dibandingkan yang lebih sedikit? Yuk mari simak!
APA ITU PROSESOR?
Sebelum kita masuk ke dalam bahasan mengenai core prosesor, saya akan jelaskan sedikit mengenai prosesor atau CPU pada smartphone. Secara singkat, apapun yang kalian instruksikan kepada smartphone kalian, instruksi tersebut dijalankan oleh prosesor. Dari membuka lockscreen sampai bermain game, semuanya dikerjakan oleh prosesor. Dan core adalah unit processing yang membaca instruksi tersebut.
(Baca juga : Perbedaan Processor Celeron, Pentium, dan Core i3, i5, i7. Mana Yang Lebih Baik?)
JIKA BEGITU, BUKANKAH SEMAKIN BANYAK CORE, MAKA INSTRUKSI AKAN DIPROSES LEBIH CEPAT?
Jawabannya adalah ya dan tidak. Secara persepsi mungkin terlihat seperti itu, namun dalam skenario sehari-hari tidaklah demikian. Terkadang core yang lebih banyak dapat membuat memory lebih crowded karena semua core tersebut berjalan dalam memory yang sama.
Sebagai contoh saya ambil contoh prosesor Quad core dan Octa core. Kebanyakan aplikasi yang kalian pakai tidak dibuat untuk menggunakan ke 8 core tersebut, bahkan hanya sekian banyak aplikasi yang dibuat untuk menggunakan 4 core “saja”. Namun, memang benar jika aplikasi dan sensor juga ada yang berjalan pada background dan memakai beberapa dari core tersebut, namun untuk membuat suatu peningkatan yang signifikan tidaklah semudah itu.
BEDA ARSITEKTUR, BEDA PERFORMA
Para manufaktur chip prosesor untuk smartphone memiliki hak untuk mix and match kombinasi dari isi chip prosesor buatan mereka. Sebagai contoh adalah Qualcomm dengan Snapdragon 625 yang sangat terkenal dengan konsumsi daya baterainya yang sangat awet dan banyak ditemukan pada smartphone budget seperti Xiaomi Redmi Note 4. Prosesor ini memiliki arsitektur Octa Core dengan kombinasi 8 chip ARM Cortex-A53 yang low power, sehingga tidak memakan daya yang terlalu besar.
Namun jika dibandingkan dengan prosesor besutan Qualcomm juga, Snapdragon 820 yang masih banyak terlihat juga pada smartphone flagship seperti Samsung Galaxy S7/S7 Edge, “hanya” memiliki 4 core saja. Bukankah hal ini membuat Samsung Galaxy S7 lebih pelan dibandingkan Xiaomi Redmi Note 4? Tidak, Snapdragon 820 terdiri dari 4 Kryo core yang dibagi menjadi 2. Arsitektur ini disebut big.LITTLE, yang memakai 2 core low power dan 2 core high performance. 2 core high performance ini jauh lebih cepat dibandingkan Cortex-A53 yang ada pada Snapdragon 625. Ketika kalian sedang memainkan sebuah game atau aplikasi yang memerlukan kinerja ekstra, maka yang dipakai adalah core high performance ini dan ketika kalian hanya memakai smartphone kalian untuk melakukan panggilan atau aplikasi yang tidak memerlukan kinerja ekstra, akan memakai core low power untuk mengurangi daya konsumsi baterai.
PENGARUHNYA KE BATERAI JIKA MEMILIKI CORE LEBIH BANYAK
Prosesor adalah komponen yang memakai daya baterai paling besar dibandingkan komponen lainnya pada smartphone kalian. Tentu dengan mengetahui hal tersebut, berarti prosesor dengan core lebih banyak akan memerlukan daya yang lebih besar. Sekali lagi, jawabannya adalah ya dan tidak. Kembali lagi kepada cara pemakaian kalian, karena jika kalian hanya memakai smartphone kalian untuk melakukan daily task seperti social media atau selfie, maka sedikit bedanya dengan core yang lebih sedikit karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa tidak semua core akan dipakai untuk menjalankan suatu aplikasi.
(Baca juga : Mengenal Teknologi pada Baterai Smartphone Anda)
KESIMPULAN
Dengan mengetahui hal ini, maka diharapkan kalian tidak lagi termakan oleh teknik marketing perusahaan untuk memfokuskan hanya pada jumlah core pada smartphone mereka, namun dengan aspek lainnya juga seperti kecepatan dan arsitektur core pada prosesor, serta kecepatan RAM. Semoga artikel ini membantu kalian dalam memilih smartphone yang pas untuk kalian.
Be First to Comment