Sekarang kita telah memasuki era smartphone dan seperti hal nya ponsel pintar, baterai pun semakin lama semakin pintar. Baterai sekarang semakin kecil, ringan, dan efisien guna untuk memaksimalkan kinerja ponsel pintar anda. Karena, apa gunanya ponsel pintar tanpa baterai yang dapat menunjang kemampuan ponsel yang dapat anda gunakan?
Teknologi baterai harus memiliki masa waktu (cycle) yang lebih lama dan juga dapat menyimpan energi yang lebih besar lagi, tentunya juga meminimalkan ukuran yang diperlukan dalam smartphone agar dapat disematkan fitur-fitur lainnya yang selama ini terhalang oleh besarnya ukuran baterai.
TIPE-TIPE BATERAI
Setiap manufaktur memiliki pilihan masing-masing dalam memakai teknologi baterai yang ditawarkan pada pasar untuk disematkan dalam smartphone buatan mereka. Namun apa aja sih tipe-tipenya? Yuk simak!
1. LITHIUM ION
Baterai jenis ini merupakan jenis baterai yang paling umum ditemui di pasaran. Karena memiliki salah satu kepadatan energi terbaik, tanpa efek memori seperti yang ada pada baterai berjenis nikel, dan mengalami kehilangan isi yang lambat saat tidak digunakan. Manufaktur masih banyak yang menggunakan jenis baterai ini karena pembuatannya yang cukup murah. Namun, jenis baterai ini memiliki tubuh yang lebih tebal dan lebih berat.
2. LITHIUM POLYMER
Semakin banyak manufaktur yang sadar akan kebutuhan konsumen untuk memiliki ponsel yang lebih ringan dan ukuran yang lebih tipis, maka penggunaan baterai jenis ini sudah banyak terlihat dalam pasar smartphone sekarang. Bahan yang digunakan untuk membalut baterai Lithium Polymer adalah plastik sehingga lebih ringan dan dapat dibuat lebih tipis. Namun, karena teknologinya yang lebih canggih daripada baterai jenis Lithium Ion, maka pembuatan jenis baterai ini lebih mahal karena memilik tingkat keamanan yang lebih tinggi juga. Baterai jenis ini juga tidak sepadat baterai dengan jenis Lithium Ion, dan dapat menampung daya lebih sedikit.
3. NICKEL CADMIUM
Baterai jenis ini merupakan jenis baterai tertua yang digunakan untuk ponsel. Baterai Nickle Cadmium sangat berat dan volumenya paling besar, sehingga sudah tidak lagi banyak digunakan pada ponsel jaman sekarang karena dianggap tidak praktis. Baterai ini juga menderita “efek memori” sehingga mengharuskan kita untuk menghabiskan total daya baterai sebelum diisi kembali. Karena jika masih memiliki daya dan diisi, dapat merusak baterai. Selain itu, bahan kimia yang digunakan dalam baterai NiCd menyebabkan jenis baterai ini tidak ramah lingkungan.
4. NICKEL METAL HYBRID
Baterai jenis Nickel Metal Hybrid atau ramah dikenal NiMH adalah pengembangan dari versi sebelumnya yaitu Nickel Cadmium. Walaupun baterai ini masih menderita “efek memori”, namun tidak separah Nickel Cadmium dan dapat menampung daya yang jauh lebih besar daripada Nickel Cadmium.
APA SIH EFEK MEMORI PADA BATERAI?
Daritadi telah disebut-sebut efek memori, namun apa sih efek memori pada baterai dan dampaknya pada baterai? Seperti pada namanya, efek memori pada baterai adalah suatu efek yan terjadi pada kandungan jenis baterai isi ulang yang menyebabkan mereka terus berkurang dayanya akibat pengisian yang tidak tepat. Efek memori hanya terdapat pada baterai berjenis nikel dan pada lithium sudah tidak memiliki efek memori lagi. Hal ini menyebabkan daya yang ada pada baterai mengurang terus akibat di charge pada saat keadaan baterai tidak sepenuhnya habis atau masih ada isinya sehingga baterai akan “mengingat” daya baterai (anggap 20%) pada saat di charge lah keadaan dimana baterai sudah sepenuhnya habis dan pada saat 100% baterai tidak benar-benar 100% melainkan hanya 80% saja. Proses ini pun berulang hingga baterai sudah dalam keadaan yang tidak normal dan akan terus berkurang dayanya hingga mati dan rusak.
MANA YANG PALING BAIK DIGUNAKAN SEKARANG?
Pertanyaan yang penting untuk ditanyakan pada saat membeli sebuah ponsel adalah berapa lama baterai ponsel tersebut dapat bertahan? Setiap baterai memiliki kelebihan dan kelemahannya. Namun, untuk menjawab kebutuhan konsumen sekarang, sepertinya baterai Li-Po lah yang paling cocok sementara. Karena lebih tipis dan ringan, serta dapat menampung daya yang terbilang masih cukup untuk konsumen. Namun, para peneliti sedang mengembangkan baterai jenis lithium terbaru yang disebut lithium-sulphur, yang terbilang jika sudah sempurna dapat menampung daya 5 kali lebih besar daripada baterai lithium ion. Namun, semua itu masih prototype dan belum terwujudkan. Jadi, untuk sekarang Li-Po lah pemenangnya untuk saat ini.
Be First to Comment