Mengapa Chipset Apple Lebih Cepat Daripada Kompetitornya? (Part 1)

Biasanya ketika sebuah manufaktur smartphone mengeluarkan ponsel flagship mereka, mereka juga mengeluarkan processor terbaru mereka. Seperti Apple dengan A11 Bionic pada iPhone 8/8+/X, Samsung dengan Exynos 8895 pada Samsung Galaxy S8/S8+/Note 8, dan Huawei dengan Kirin 970 pada Huawei Mate 10/10 Pro.

Tapi yang menonjol adalah chipset milik Apple karena rumornya adalah setiap kali Apple mengeluarkan processor baru, processor mereka selalu lebih cepat dan mendapatkan score benchmark yang lebih tinggi daripada ponsel Android. Tapi mengapa chipset Apple ini segitu cepat? Apakah score benchmark tersebut menandakan ponsel Android akan selalu ketinggalan? Yuk simak 🙂

 

Chipset Apple

Mari kita lihat dulu processor besutan Apple yang terbaru, yaitu A11 Bionic.

A11 Bionic :

  • Didesain oleh Apple sendiri baik CPU maupun GPU dan komponen lainnya
  • Processor dengan Hexa core, yaitu 6 Core 64-bit Architecture
  • high performance core dan 4 power efficient core
  • Bisa menggunakan 6 core bersamaan

 

(Baca juga: Apakah Prosesor dengan Core Lebih Banyak Akan Selalu Lebih Baik?)

 

Nah, dari poin-poin ini terlihat beberapa perbedaan dan kemajuan yang dialami A11 Bionic dari A10 Fusion, chipset Apple sebelumnya. A10 Fusion memiliki Quad core processor, yaitu 2 high performance core dan 4 power efficient core. Tapi secara teknis, processor ini bekerja secara Dual core karena mengerjakan suatu instruksi bergantian, antara high performance core dengan power efficient core. Jika pengguna sedang menjalankan aplikasi yang membutuhkan kinerja lebih, maka A10 Fusion akan menggunakan high performance core tersebut dan begitu juga sebaliknya.

Dengan A11 Bionic, 6 core tersebut sudah dapat digunakan secara bersamaan. Sesuatu yang sudah biasa di Android cukup lama. A11 Bionic memiliki peningkatan 25% untuk high performance core dari A10 Fusion, cukup besar tapi yang sangat menarik perhatian adalah A11 Bionic mengalami peningkatan sebesar 70% pada power efficient core-nya. Angka yang sangat tinggi dalam kurun waktu setahun saja. Dengan peningkatan sebesar itu dan dapat menggunakan 6 core secara bersamaan sekarang membuat kenaikan yang signifikan pada Multi-core performance score dalam benchmark.


1. 2 Generations Ahead

Chart prosesor

Dilihat dari hasil benchmark bahwa A10 Fusion kalah pada multi core performance dengan chipset besutan Qualcomm yang terbaru, Snapdragon 835 yang berada di banyak ponsel flagship tahun ini. Tapi jika dilihat dari Single core performance, Apple sudah memiliki keunggulan sejak A10 Fusion dan pada A11 Bionic semakin terlihat. Tapi yang mengalami peningkatan signifikan disini adalah multi core performance-nya, A11 Bionic hampir 2 kali lipat Snapdragon 835. Tapi kenapa chipset Apple sangat cepat?

Sampai pada tahun 2013, semua processor yang dibuat oleh para manufaktur chip berdasarkan architecture 32-bit. Pada saat itu Qualcomm yang memimpin dengan processor besutannya, Krait.

  • 2013 → 32-bit, Qualcomm unggul → Krait core (cepat pada jamannya)
  • Sept 2013 → iPhone 5s 64-bit A7 (1st gen)
  • April 2014 → Snapdragon 810 (4x Cortex A57 + 4x Cortex A53)
  • Sept 2014 → iPhone 6 64-bit A8 (2nd gen)
  • Maret 2015 → Snapdragon 820 Kryo core (Quad core)
  • Sept 2015 → iPhone 6s 64-bit A9 (3rd gen)
  • Sept 2016 → iPhone 7 64-bit A10 (4th gen)
  • Nov 2016 → Snapdragon 835 Kryo 280 (4x Cortex A73 + 4x Cortex A53)
  • Sept 2017 → iPhone 8 64-bit A11 (5th gen)

Apple cukup membuat kaget para media dan antusias karena me-rilis processor dengan architecture 64-bit. Bahkan ARM, yang membentuk arsitektur 64-bit belum memiliki produk berbasis 64-bit dan Apple sudah memilikinya. Padahal processor dengan arsitektur 64-bit diekspektasi akan masuk ke pasar konsumen pada tahun 2014 dan Apple mampu mengeluarkannya pada akhir 2013.

Qualcomm yang sebelumnya memimpin, mencoba melawannya dengan mengeluarkan Snapdragon 810 tapi berbasis Cortex besutan ARM dan semenjak itu bermain kejar-kejaran dengan Apple. Kemudian Qualcomm mengeluarkan Snapdragon 820 dengan desain arsitektur sendiri, yaitu Kryo. Snapdragon 835 juga dengan Kryo 280, tapi berbasis Cortex lagi. Namun, perbedaannya disini adalah mereka boleh meng-custom clock speed-nya, jadi semacam semi-custom.

Jadi Qualcomm dari memakai arsitektur ARM, kemudian membuat sendiri, dan sekarang semi-custom ARM. Sedangkan Apple setiap kali mengeluarkan processor didesain langsung oleh Apple dan karena itu Apple unggul 2 generasi dari yang lainnya yang akan masuk ke dalam poin yang selanjutnya.

2. Designed by Apple

Designed by Apple in California

Semua processor yang ada dalam ponsel Apple, didesain langsung oleh Apple. Jadi semuanya terintegrasi satu sama lain. Bagian yang desain processor kerja dengan Apple, Bagian yang membuat iPhone kerja dengan yang membuat processor. Terdapat hubungan yang sangat dekat antar bagian, sehingga semua hal dari desain serta spesifikasi untuk iPhone berikutnya didiskusikan secara internal dalam Apple.

ARM Qualcomm

Sedangkan yang lainnya berbeda. Ada desainer core (seperti Cortex) dari ARM, yang mungkin diimplementasikan oleh Qualcomm (Snapdragon) / Huawei (Kirin) / Mediatek (Helio) / Samsung (Exynos) dan lainnya. Walaupun semua processor High End yang dibentuk oleh mereka semuanya adalah processor yang kuat, terdapat kerenggangan yang dimiliki mereka ketimbang Apple yang menurunkan integrasi antar keduanya.

Hal ini memperbolehkan Apple untuk dapat menurunkan/menaikkan cost untuk RnD mereka dan membuat chipset yang benar-benar pas bagi iPhone mereka, yang berarti mereka tidak berusaha untuk menjualnya ke pasar umum seperti lainnya.

Disinilah masalah manufaktur lainnya seperti ARM dan Qualcomm, mereka berusaha untuk menjualnya ke pasar umum dan pasar umum tersebut bukan hanya smartphone, bisa jadi router dan Smart TV. Oleh sebab itu, pembuat chip seperti ARM dan Qualcomm membuat chip yang banyak sekali variannya, dengan lebih banyak core, lebih sedikit core, lebih banyak cache, lebih sedikit cache, lebih cepat clock speed, GPU yang lebih baik, seperti yang bisa kalian lihat di seri Snapdragon. Terdapat seri 800, 600, 400, 200, dan bahkan ada chip yang dibuat untuk smartwatch. Tapi berbeda dengan Apple, Apple hanya membuat 1 chip untuk 1 produk.

 

(Baca juga: Apa Komponen Terpenting pada Smartphone Anda?)

 

Jadi fokusnya juga berbeda, dengan ini Apple dapat melakukan beberapa hal yang lainnya seperti Qualcomm, Samsung, dan Mediatek tidak dapat lakukan. Contohnya adalah processor Apple memiliki ukuran silicon secara kasar 2 kali lebih besar dibandingkan yang lainnya. Tapi mengapa itu penting? Simak di Part 2 dari ” Mengapa Chipset Apple Lebih Cepat Daripada Kompetitornya? ” ya 🙂

Recent Posts

Recent Comments

James Alexander Written by:

A simple boy with an enormous appetite for curiosity.

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *