Kecanggihan QR Code
QR Code atau Quick Response Code sudah banyak kita pakai sehari-hari tapi sedikit orang yang tahu bagaimana cara kerjanya. Namun, sebelum kita masuk ke pembahasan QR Code, kita akan membahas sedikit tentang pendahulunya, Barcode, yang pastinya sering kalian temukan, dari dus sereal yang kalian beli di toko ataupun baju yang kalian pakai sekarang – ya kalau kalian lupa untuk mencabut price tag-nya.
Barcode
Barcode adalah sebuah data yang tersimpan dalam sebuah susunan garis yang dibaca dan diinterpretasikan oleh sebuah mesin. Idenya berasal dari Norman Joseph Woodland yang terinspirasi dari kode morse, Norman memiliki teori dengan menembakkan cahaya yang terang ke titik ataupun garis yang gelap (gelap karena warna gelap menyerap cahaya) dan dengan menggunakan sebuah mesin untuk membaca pantulan cahaya. Pantulan cahaya yang ditembakkan tersebut berbentuk sebuah pattern dan akan diterima oleh receiver. Hal ini diperkirakan oleh Norman dapat membantu sebuah toko kelontong atau sejenisnya untuk membaca kode pada suatu barang dan memudahkan toko tersebut untuk mendata barang masuk ataupun keluar.
Tapi walaupun idenya menarik dan hal tersebut tentu berhasil, idenya tersebut diimplementasikan menjadi sebuah barcode yang memiliki ukurang sebesar meja dan menggunakan lampu 500 Watt yang sangat panas – bukan hal yang kalian inginkan ketika masuk ke toko kelontong. Kemudian, dengan berkembangnya teknologi laser, laser digunakan untuk men-scan barcode dan barcode menjadi cara paling efisien untuk membaca sebuah deretan karakter alphanumeric.
Barcode memiliki beberapa jenis, yang paling terkenal adalah UPC (Universal Product Code), hanya dapat menampung 20 karakter alphanumeric dan hanya dapat dibaca oleh scanner yang sesuai. Nah, disinilah munculnya QR Code menjadi sangat signifikan.
(Baca juga: Fingerprint Sensor di Dalam Layar Smartphone, Mungkinkah?)
QR Code
QR Code sekumpulan titik hitam yang disusun secara grid dengan background putih. Barcode hanya bersifat 1 dimensi, sedangkan QR Code bersifat 2 dimensi yang berarti sebuah QR Code dapat menampung 350 kali lebih banyak informasi daripada sebuah Barcode UPC. Tidak hanya begitu, QR Code juga memiliki sebuah error correction yang build-in, yang berarti QR Code lebih tahan terhadap kerusakan karena terkena air atau robek.
QR Code juga tidak membutuhkan scanner khusus, melainkan dari kamera smartphone kalian juga dapat terbaca, hanya saja dianjurkan untuk tidak menggunakan kamera “kentang” dari ponsel lebih dari 10 tahun lalu karena bisa jadi kamera tersebut tidak dapat melihat dengan jelas titik-titik yang ada pada QR Code.
Kegunaan QR Code memiliki banyak variasinya, terutama untuk memberikan informasi yang lebih dari suatu hal seperti pada gambar diatas.
Terimakasih sudah menyimak pembahasan kami tentang QR Code. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi lebih tentang hal tersebut dan sampai jumpa di artikel berikutnya. Salam Getective! :
Be First to Comment